3 Baju yang Paling Banyak Dicari Selama Masa Pandemi


Pakaian sehari-hari

Artikel by on 3 Tahun yang lalu

Featured image

Featured image

Covid-19 membuat kita banyak di rumah saja. Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan. Hampir semua aktivitas dilakukan di rumah.

Otomatis banyak pakaian yang biasa kita pakai di luar, ‘cuti’ sementara waktu. Beberapa jenis pakaian lain justru over job. Dipakai lagi dipakai lagi. Cepat aus dari biasanya.

Alhasil emak pun berburu baju yang jam pakainya naik drastis. Berdasarkan pengamatan di sejumlah grup jual beli pakaian di Facebook, berikut sejumlah baju yang paling banyak dicari selama masa pandemic.

Daster. Seperti halnya masker kain yang mendadak naik daun sebagai substitusi masker medis yang langka dan harganya melangit, daster turut terdongkrak permintaannya.

Pakaian kebesaran emak-emak ini tidak hanya rutin dicari para stay at home mom. Working mom yang sebagian besar work from home (WFH) selama masa pandemi jadi ikutan berburu daster.

Daster memang nyaman dipakai, dan bisa modis juga lho. Tidak mengherankan kalau harga pakaian rumahan yang satu ini bisa menyamai satu stel gamis kualitas standar. Semakin cantik motifnya dan semakin bagus kualitas bahannya, semakin tinggi harganya.

Banyak yang berburu daster karena gak mungkin kan kalau pakainya itu-itu saja. Dalam sehari paling tidak butuh dua kali ganti. Bosan juga kalau setelah selesai kering dicuci, lalu dipakai lagi. Maka, semakin banyaklah emak-emak yang berburu daster untuk stok ganti juga biar gak bosan.

Baju harian anak. Sudah memasuki bulan keempat di mana anak-anak belajar dari rumah. Dilanjut liburan dan lalu kegiatan belajar di tahun ajaran baru yang diperkirakan akan tetap dari rumah. Total hampir 10 bulan seragam sekolah 'libur’.

Selama di rumah saja, otomatis baju harian anak akan lebih sering dipakai. Jadi lebih cepat kusam, aus, dan bahkan mungkin kekecilan. Mereka kan masih dalam masa pertumbuhan ya.

Maka, selain berburu daster, para emak juga sibuk mencari baju harian anak. Seperti kaos, celana, dan sebagainya. Omset baju lebaran anak tahun ini dikeluhkan banyak pedagang pakaian.

Ya, mayoritas keluarga Indonesia lebaran di rumah saja tahun ini. Baju lebaran dianggap kurang perlu. Selain juga untuk menghemat anggaran. Satu stel baju lebaran bisa dikonversi jadi 2 atau 3 baju harian anak. Lumayan kan.

Baju ‘dinas’ di depan suami. Baju yang satu ini turut naik daun selama masa pandemi. Alhasil, banyak penjual baju anak dan gamis yang ikutan gelar lapak untuk baju ini karena meningkatnya permintaan. Modelnya semakin variatif. Dan harganya lumayan meski ukurannya mini.

List di atas untuk ibu dan anak ya, bagaimana dengan bapak-bapaknya? Sejauh ini kenaikan traffiknya relatif biasa. Entah karena tren fashion dan kebutuhan para bapak akan pakaian begitu-begitu saja. Atau mereka mengalah pada anak dan istrinya.

 

 

Tagged as


Leave a Reply



Now On Air

iNRADIO 99.0 FM

Informasi Inspirasimu

Current track

Title

Artist

Indonesia Chart And Request
by: Monik
Selasa, 23 Apr 2024,