Gerbang Perilaku Hidup Sehat, \'New Normal\' Pandemi Corona
New Normal
Artikel by Yuni on 3 Tahun yang lalu
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, virus
corona mungkin tak akan pernah pergi. Karena itu Direktur Eksekutif
Program Kedaruratan WHO Mike Ryan meminta setiap negara tetap waspada. Sebab
kapan berakhirnya pandemi ini masih sulit diprediksi dan perlu upaya
keras mengembalikan ke kondisi normal--sebelum virus penyebab Covid-19 ini
mewabah.
Yang perlu dilakukan adalah melakukan penyesuaian di pelbagai lini atau,
menciptakan new normal (normal yang baru). Salah satunya yang
berkaitan dengan gaya hidup.
Sejumlah ahli serta dokter memprediksi normal baru yang muncul adalah perilaku masyarakat yang bakal kian terbiasa menerapkan gaya hidup sehat. Hal serupa juga telah dijumpai di sejumlah negara lain.
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko
Wahyono menuturkan, kelak lama-kelamaan orang tak lagi menjaga jarak fisik (physical
distancing) dengan paksaan. Termasuk kebiasaan mengenakan masker.
"New normal itu ketika pada suatu saat kita terbiasa. ... Tanpa disuruh,
tanpa dipaksa dengan polisi, mereka akan terbiasa pakai masker dan jaga jarak.
Ini kemungkinan baru kelihatan Juni," kata Tri Yunis kepada CNNIndonesia.com melalui
sambungan telepon.
Ia juga percaya lambat laun orang akan terbiasa menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Di antaranya mencuci tangan dengan sabun secara rutin.
Menurut ahli biologi molekuler yang juga Kepala Lembaga Biologi Molekuler
Eijkman, Amin Soebandrio pun demikian. Penduduk di negara lain yang telah lebih
dulu dihinggapi wabah ini pun ada yang sudah mulai menjalankan normal yang
baru.
"Ambil contoh di luar negeri misalnya, di Jepang, itu
sudah jadi budaya hampir semua orang kalau dia pilek, batuk, itu dia akan
memakai masker. Walaupun tidak ada pandemi. Kemudian terbiasa menjaga
kebersihan dirinya, kebersihan lingkungan dan kebersihan rumahnya. Itu nomor
satu," ungkap Amin kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan
telepon.
"Sehingga dengan demikian bisa mencegah penyakit apapun. Karena ancamannya
sendiri kan tidak hanya corona saja," ia melanjutkan.
Kebiasaan positif lain yang muncul di tengah wabah corona ini adalah orang jadi
sering mengonsumsi air putih. Kondisi ini diungkap dokter Sandi Perutama Gani,
Medical Expert Combiphar.
"55 persen lebih sering mengonsumsi air putih. Dulu berapa banyak yang
belum konsisten. Kami harapkan [kebiasaan konsumsi air putih lebih banyak ini]
tetap dilakukaan," kata Sandi seperti dikutip Antara.
Soal kebiasaan cuci tangan pun beroleh hasil serupa. Hasil
survei lembaganya menunjukkan setidaknya 85 persen orang memperhatikan
kebersihan tangan.
"Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), sederhana, bukan hal baru tapi
gara-gara Covid-19, kita jadi belajar kembali dan melakukan kembali PHBS.
Masyarakat Indonesia jadi lebih sadar, ternyata jorok makan tidak cuci
tangan," tutur dia lagi.
Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun menjadi salah satu yang
dianjurkan para pakar kesehatan untuk semua orang usai berkegiatan terutama di
luar rumah. Jika tak memungkinkan, cairan pembersih tangan bisa menjadi
pilihan. Cara ini disebut salah satu yang ampuh untuk menangkal virus corona
masuk ke tubuh.
Kebiasaan baik lainnya yang juga muncul karena Covid-19, sebagian orang lebih
banyak mengonsumsi sayur dan buah serta menjadi lebih sering berolahraga bahkan
sekedar berjemur.
Sandi mengatakan, kebiasaan ini bersumber dari kekhawatiran
yang muncul selama pandemi Covid-19. Survei McKinsey menggambarkan, setidaknya
ada tiga kekhawatiran terbesar masyarakat belakangan ini. Salah satunya,
ketidakpastian berapa lama kondisi ini akan berlangsung.
Kemudian, khawatir pada keselamatan diri dan keluarga, serta ketakutan menjadi
pembawa atau berkontribusi menyebarkan virus penyebab Covid-19.
"Kalau abai pada gaya hidup bersih dan sehat, takutnya bisa memicu
gelombang lanjutan Covid-19," kata Sandi.
Ia pun berharap pelbagai kebiasaan pencegahan virus corona ini bisa menjadi
titik awal untuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat untuk seterusnya.
Dengan begitu, masyarakat akan lebih konsisten dan disiplin menjaga kebersihan
diri juga lingkungan.
Leave a Reply