AWANG FAROEK RESMIKAN ISBI KALTIM
Perguruan tinggi dan para seniman harus bersatu
Artikel by Fai on 7 Tahun yang lalu
iNRADIO - Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kalimantan Timur binaan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta sangat penting untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Kaltim.
Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak mengatakan sudah seharusnya ada perguruan tinggi yang turut bertanggungjawab menjaga, memelihara dan mengembangkan seni budaya, selain para seniman, budayawan. Justru perguruan tinggi dan para seniman harus bersatu untuk saling mendukung dan bekerjasama dalam berkarya dan mengembangkan seni budaya daerah.
"Karena itu, keberadaan ISBI Kaltim sangat penting untuk menjaga dan memelihara serta mengembangkan aneka ragam seni budaya yang di miliki Kaltim," kata Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak pada pembukaan program studi di luar domisili ISBI Kaltim, sekaligus pentas dan pameran serta penayangan hasil pembelajaran mahasiswa ISBI Kaltim di ISI Yogyakarta tahun akademik 2016-2017, yang berlangsung di kampus sementara ISBI Museum Mulawarman Tenggarong, Senin (5/9/16), pagi kemarin.
Meskipun seni budaya Kaltim masih eksis di Benua Etam, lanjut Awang Faroek, akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, dewasa ini seni budaya Kaltim sedikit banyaknya ada yang mengalami perubahan dan pergeseran nilai, serta pandangan dan penghargaan yang ada di dalam masyarakat.
"Dikhawatirkan, justru lama kelamaan akan hilang dan tidak dikenali lagi, atau hanya tinggal cerita tanpa diketahui oleh generasi yang akan datang. Sebab itu, untuk mengantisipasinya tidak lain adalah dengan pendirian ISBI Kaltim yang hasilnya sekarang sudah bisa dilihat," terang Awang Faroek.
Dengan dibukanya program studi di luar domisili ISBI Kaltim ini, Awang Faroek berharap perkuliahan di ISBI Kaltim tidak mengalami kendala lagi, sehingga para dosen dan mahasiswa dapat belajar dan berkarya lebih baik.
"Teruslah belajar dan berkarya, karena tanpa belajar dan berkarya, eksistensi ISBI Kaltim tidak akan bisa dilihat orang, apalagi dihargai dan dipercaya masyarakat," imbaunya.
Sementara panitia kemitraan ISI Yogyakarta dengan ISBI Kaltim Prof Dr I Wayan Dana dalam laporannya mengatakan berdasarkan hasil penerimaan mahasiswa baru pada on line tahun akademik 2016/2017 sebanyak 75 mahasiswa yang terdiri program studi S1 Seni Tari 25 mahasiswa, S1 Etnomusikologi 13 mahasiswa, S1 Kriya Seni 10 mahasiswa dan Program Studi S1 Televisi 27 mahasiswa (Hendra_DS)
Leave a Reply