Unik dan Ekstrem, Ini 8 Olahraga Tradisional di Indonesia
Olahraga Tradisional
Artikel by Yuni on 3 Tahun yang lalu


Bukan hanya adat dan tradisim, Indonesia juga kaya dengan permainan bahkan olahraga tradisional yang dilakoni turun temurun di berbagai daerah. Bahkan bertahan sampai kini.
Olahraga tradisional itu kadang dimainkan pada momentum tertentu, misalnya pada hari-hari besar atau selepas musim panen.
Berikut 8 olahraga tradisional di Indonesia:
1. Karapan Sapi
Karapan Sapi berasal dari Madura, Jawa Timur. Olahraga tradisional ini adalah ajang adu kekuatan dan kecepatan sapi. Satu tim terdiri dari dua ekor sapi menarik satu kereta kayu yang dinaiki oleh penunggangnya.
Pembalap biasanya akan menempuh jarak 100 meter dan yang pertama mencapai garis finis itulah pemenangnya.
Karapan Sapi konon diciptakan oleh petani untuk menunjukkan kemampuan sapi membajak sawah. Karapan sapi biasa dilombakan pada September hingga Oktober. Olahraga tradisional ini sekarang jadi salah satu event pariwisata di Madura.
2. Enggrang
Enggrang merupakan olahraga tradisional dari Jawa. Cara mainnya hanya perlu sepasang bambu panjang dan ada pijakan. Orang naik ke pijakan itu dan melangkah ke mana saja dengan bambu. Bermain Enggrang cukup menantang, khususnya bagi yang takut akan ketinggian.
Enggrang sering juga ditampilkan di momentum HUT RI.
3. Tarik Tambang
Tarik tambang salah satu olahraga tradisional paling populer di Indonesia. Sering dilombakan pada momentum HUT RI atau acara-acara non formal seperti gathering atau outing. Tujuannya untuk menjalin keakraban.
Olahraga ini sangat sederhana. Hanya butuh satu tali tambang panjang untuk ditarik oleh dua tim.
4. Bakiak
Bakiak adalah salah satu olahraga tradisional berasal dari Sumatera Barat. Olahraga menggunakan sandal kayu panjang yang dipakai beberapa orang. Kemudian berjalan bersama. Butuh kekompakan dalam mengangkat dan menyeret sandal.
Olahraga ini sering dijadikan ajang perlombaan misalnya di momentum HUT RI atau antarsekolah.
5. Phatol
Phatol merupakan gulat tradisional khas Rembang, Jawa Timur. Pathol bisa dimainkan oleh dua laki-laki dengan tubuh sepadan. Membuka baju dan mengikat pinggang dengan kain. Kemudian keduanya saling berhadapan dan bertarung lalu saling mengunci. Siapa yang bisa mengunci lawan lebih lama maka itu dinyatakan sebagai pemenang.
Phatol konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, biasanya digelar saat bulan purnama.
6. Zawo-zawo
Zawo-zawo adalah olahraga tradisional Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Permainan ini dikenal juga dengan lompat batu Pulau Nias. Jadi batu disusun hingga setinggi 2 meter lalu dilompati. Dulu, melompati batu tersebut merupakan isyarat untuk mempersiapkan diri sebelum masuk maju ke medan perang.
7. Geudeu-geudeu
Geudeu-gedeu merupakan olahraga tradisional khas Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Permainan ini mirip gulat, dimainkan oleh pria-pria kekar. Butuh fisik prima, ketahanan jiwa, mental dan ketangkasan menyerang untuk jadi petarung geudue-geudeu.
Geudeu-geudeu atau deu-deu dimainkan tiga orang. Dua terdiri dari penantang (urueng tueng) dan satu orang penyerang (urueng pok). Dua penantang akan terus mencari celah untuk melumpuhkan lawan. Sedangkan penyerang dia terus mencoba menaklukkan dua penantang dalam area yang ditentukan
Permainannya agak ektrem, diwarnai pukulan dan bantingan atau hempasan. Jika ada yang patah, risiko tanggung sendiri. Permainan ini diawasi wasit.
Geudeu-geudeu biasanya dimainkan di atas tumpukan jerami selepas musim panen padi di sawah atau malam saat bulan purnama.
8. Pacu Jalur
Pacu Jalur adalah olahraga tradisional mendayung perahu panjang. Permainan khas Riau sering dilombakan saat HUT Kemerdekaan Indonesia bahkan di hari-hari besar Islam.
Peserta lomba biasanya mendayung ramai-ramai perahunya diiringi tabuhan genderang perang pemberi semangat.
Leave a Reply